Setiap bisnis dapat menghasilkan keuntungan, di mana hal itu akan dimulai dari pendapatan (revenue) yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Selanjutnya, dari revenue tersebut, Anda sebagai pelaku bisnis dapat mengetahui total penjualan pada rentang waktu atau periode tertentu, serta menghitung keuntungan bisnis Anda.
Di luar itu, masih ada lagi sebuah istilah yang sangat penting serta masih berhubunagn dengan revenue, yakni revenue stream atau aliran pendapatan.
Apa yang Dimaksud Revenue Stream?
Singkatnya, revenue stream merupakan aliran dana yang dipunyai oleh perusahaan, yang selanjutnya dikelola agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Jenis-jenis Revenue Stream
Perlu diketahui, revenue stream secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu operating revenues dan non-operating revenues. Di mana operating revenues adalah aliran dana yang bersumber dari aktivitas operasional bisnis perusahaan. Adapun contoh revenue stream dari jenis ini adalah penjualan produk atau layanan.
Sementara itu, non-operating revenues adalah aliran dana yang berasal dari aktivitas bisnis sampingan, misalnya saja dividen saham. Selain itu, revenue stream juga ada yang berupa sekali pembayaran serta berkelanjutan.
Namun berdasarkan model bisnisnya, revenue stream bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu transaction revenues dan recurring revenues. Bagi Anda yang belum paham, berikut ini adalah penjelasan untuk kedua jenis revenue stream tersebut.
1. Transaction Revenues
Pendapatan jenis transaction revenues biasanya merujuk pada sumber dari revenue itu sendiri, yaitu transaksi. Dalam hal ini, aliran dana akan masuk saat terjadi pembelian dari konsumen atau terjadi transaksi jual beli.
Dengan kata lain, transaction revenues bersifat sekali pembayaran. Di mana konsumen hanya perlu membayar sekali terhadap produk atau layanan yang akan mereka dapatkan.
2. Recurring Revenues
Sementara itu, recurring revenues menggunakan sistem pembayaran berkelanjutan. Di mana sistem semacam ini kerap kali dijumpai dalam sistem sewa atau berlangganan. Dengan demikian konsumen tidak bisa hanya sekali melakukan pembayaran, sebab mereka akan terus membayar setiap jangka waktu tertentu (misalnya bulanan) selama mereka masih menggunakan atau berlangganan.
Manfaat Revenue Stream bagi Bisnis Startup
Selain mendatangkan pemasukan bagi perusahaan, revenue stream juga memiliki fungsi yang lainnya. Berikut ini adalah beragam manfaat revenue stream bagi bisnis startup.
1. Membantu Startup Mendapatkan Investor
Dengan adanya revenue stream yang jelas, perusahaan rintisan atau startup akan mampu menarik perhatian investor lebih mudah dan meyakinkan. Sebab, tidak jarang para investor yang melihat bagaimana revenue stream sebuah startup guna menilai seberapa besar potensinya.
2. Menjalankan Bisnis Startup Lebih Aman
Mempunyai beragam aliran pendapatan akan sangat baik bagi startup. Hal itu tidak hanya akan mendorong kinerja keuangan juga yang lebih baik. Namun juga akan membantu pelaku bisnis startup agar hati-hati ketika mengambil keputusan penting bagi kelangsungan hidup startup tersebut.
3. Sebagai Strategi Pengembangan Bisnis Startup
Dengan memperhatikan revenue stream, Anda sebagai pelaku startup akan terpicu guna menemukan sumber dana lainnya yang berkelanjutan. Sehingga, perusahaan rintisan akan mencari strategi pengembangan yang tepat dalam rangka mengembangkan bisnisnya.
4. Membantu Startup Lebih Fokus pada Bisnis
Dalam rangka menemukan sumber revenue stream yang berkelanjutan, perusahaan startup akan dapat lebih fokus pada bisnisnya. Di mana Anda sebagai pelaku bisnis startup akan mengerahkan seluruh pikiran, waktu dan tenaga Anda untuk mengembangkan bisnis dengan maksimal.
5. Menjadikan Omzet dan Profit Lebih Jelas
Revenue stream akan membuat pelaku bisnis startup bertindak secara hati-hati dan lebih cerdas dalam mengambil keputusan. Perusahaan rintisan tidak akan terbuai oleh keuntungan jangka pendek saja. Sebab, Anda sebagai pelaku startup akan lebih mementingkan omzet dan profit yang lebih jelas, demi menjaga cash flow bisnis Anda tetap lancar.
